Just Cause III Review


Just Cause 3 adalah segala hal yang kamu inginkan dari sebuah game open world. Dunia “bermain” yang luas, misi sampingan yang lebih menyenangkan dari misi utama, dan beragam aksi edan yang dimulai dan diakhiri dengan ledakan. Meski memiliki beberapa kelemahan yang cukup menyebalkan, namun sungguh sulit bagi saya untuk tidak menyukai game buatan Avalanche Studios yang satu ini.

Just Cause 3 kembali menampilkan Rico Rodriguez dan mentornya Tom Sheldon. Mereka bekerja untuk sebuah organisasi yang bertugas menjatuhkan pemerintahan diktator. Kali ini Rico bertugas untuk membebaskan kampung halamannya sendiri yang bernama Medici, sebuah negara fiktif di Mediterania, dari seorang diktator militer bernama Jenderal Sebastiano Di Ravello. Ia diketahui mengambil alih kekuasaan di Medici ketika Rico masih kecil, sehingga memberikan hubungan tersendiri bagi Rico.

Namun sayangnya, cerita bukanlah hal terkuat dalam seri Just Cause. Kamu akan cepat lupa dengan cerita utama. Walau para karakter di Just Cause 3 memiliki kualitas sulih suara yang lebih baik daripada Just Cause 2, namun penjiwaan mereka sama-sama datar seperti pendahulunya. Kamu akan lebih tertarik untuk melakukan berbagai kekacauan di Medici, daripada mengikuti cerita utama yang biasa-biasa saja dan membosankan ini.

Medici, Negara Mediterania Eksotis yang Tengah Dilanda Revolusi

Medici adalah negara kepulauan yang luas, dengan ukuran sekitar 1.036 kilometer persegi, luas yang sama dengan Panau (lokasi utama dari Just Cause 2). Avalanche Studios harus saya beri dua jempol, karena (kembali) berhasil memberikan sebuah lokasi utama yang indah. Apabila Panau dari Just Cause 2 yang terletak di Asia Tenggara lebih terasa seperti “kampung halaman” dengan daerah hutan tropisnya, maka Medici terlihat seperti negara yang akan kita kunjungi untuk liburan akhir tahun.

Hawa Mediterania sangat terasa di Medici dengan gunung bebatuan, lautan biru yang luas, pulau-pulau terpencil, padang bunga yang berwarna-warni, kota pinggiran yang terlihat eksotis, dan bahkan gunung salju yang warna putihnya memberikan sebuah keunikan tersendiri.

Meski Medici kadang terasa “tidak hidup” karena penduduknya lebih sering kita temui di daerah perkotaan, namun apabila kita mencoba menjelajahinya lewat udara, maka kita mungkin segera ingin berwisata ke sana berkat keindahannya. Namun sayangnya perang sipil membuat negara ini tidak aman untuk dikunjungi oleh turis. Oleh karena itulah kamu bertugas membantu Rico membebaskan kampung halamannya dari Di Ravello.

Revolusi yang Dimulai dan Akhiri dengan Ledakan

Medici adalah negara yang terdiri dari lima pulau besar. Setiap pulau terdiri dari beberapa provinsi, dengan kota dan markas tentara yang perlu dibebaskan. Kamu dapat membebaskan kota dan merebut markas dengan cara menghancurkan objek-objek pemerintahan yang kamu temukan di sekitarnya, seperti satelit, patung, tangki bahan bakar, dan lain-lain.

Kamu dapat menghancurkan objek-objek tersebut dengan berbagai cara, seperti menggunakan tank, helikopter, bahkan pesawat jet. Kamu juga bisa menghancurkan objek-objek tersebut dengan “peralatan” milikmu, yang terdiri dari berbagai jenis senjata keren serta mematikan seperti RPG, pelontar granat, C4 (yang tidak terbatas), dan masih banyak lagi.

Selesai membebaskan kota dan merebut markas, kamu akan membuka berbagai mode Challenge berupa mini game seperti lomba balap mobil, perahu, dan pesawat, serta dua misi sampingan favorit saya: menghancur-hancurkan objek dan terbang layang dengan wingsuit.

Menjelajah dengan Penuh Gaya


Saya harus menjelaskan sedikit kepada kalian mengenai wingsuit. Selain parasut, wingsuit adalah hal terbaik yang ada di Just Cause 3. Dengan wingsuit, kamu dapat bergerak lebih cepat daripada menggunakan kendaraan (kecuali pesawat dan helikopter) untuk menuju ke lokasi tujuan. Kamu juga dapat menikmati keindahan Medici, seperti yang saya jelaskan sebelumnya, dengan melayang lewat parasut maupun wingsuit.

Selain kedua hal di atas, ada satu hal lagi yang membuat seri Just Cause unik, yaitu grappling hook. Dengan grappling hook, kamu dapat mengakses tempat yang sulit dicapai, mengalahkan musuh, serta melakukan berbagai aksi gila lainnya.

Sebagai contoh, saya menggunakan grappling hook untuk meledakkan properti pemerintah, dengan cara mengaitkannya dengan kaleng bahan bakar. Saya juga bisa menarik musuh dengan motor, mobil, atau pesawat dengan cara mengaitkannya ke badan kendaraan yang saya naiki. Selain itu, saya bisa mengangkut mobil atau perahu dengan helikopter dengan cara mengaitkannya, kemudian melemparkannya ke musuh, layaknya sebuah wrecking ball.


Selanjutnya, mengingat Medici memiliki daerah perbukitan yang tinggi dengan banyak gua, kombinasi parasut, wingsuit, dan grappling hook ini semakin memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan. Percaya deh kalau saya lebih banyak mengelilingi Medici dengan ketiga alat tersebut daripada kendaraan seperti mobil, motor, perahu, dan pesawat.

Hal lain yang membuat saya malas berkendara secara normal adalah kontrol kendaraan yang buruk. Sulit rasanya bagi saya untuk sekadar berbelok, mengingat kontrol kendaraan yang buruk ini merupakan hal yang tidak berubah dari Just Cause 2.

Aksi Tembak-Menembak yang Tidak Berubah


Selain berkendara dan terbang, kamu juga akan banyak melakukan tembak-menembak di Just Cause 3. Entah apa yang membuat Avalanche Studios kembali mengimplementasikan salah satu sistem menembak terburuk sepanjang sejarah video game dari Just Cause 2, ke dalam Just Cause 3. Sungguh menyebalkan rasanya bagi saya untuk melakukan proses tembak-menembak dengan sistem membidik otomatis yang sangat jelek dan karakter yang bahkan tidak bisa berlari sprint ini.

Selain sistem menembak yang jelek, musuh selalu datang bergerombol secara tiba-tiba dari segala arah, bahkan ketika kamu menghabisi musuh dalam suatu area tertentu. Sering kali ketika saya sedang sibuk menghabisi sekelompok musuh, muncul kelompok musuh lainnya dari belakang, kiri, dan kanan saya.

Saya bahkan tidak bisa menebak arah datangnya bantuan udara musuh (helikopter dan sejenisnya) karena Just Cause 3 tidak menyediakan mini map, sehingga kamu harus membuka peta lewat menu apabila hendak mengetahui daerah yang diduduki saat ini. AI musuh di dalam Just Cause 3 sebenarnya bodoh, namun mereka selalu memiliki senjata yang kuat.

Senjata dan Kendaraan Baru dari Markas Musuh


Mendapatkan senjata baru di Just Cause 3 tidak lagi menggunakan uang, namun dengan membebaskan markas tentara. Karena kamu dapat mengakses senjata baru yang lebih kuat, bahkan di awal permainan, maka musuh akan memiliki senjata yang sama denganmu.

Selain mendapatkan senjata baru, kamu juga bisa mendapat kendaraan baru dengan merebut markas. Kendaraan-kendaraan ini harus saya akui memiliki beragam jenis model yang keren. Meski kontrolnya buruk, namun saya tidak bisa menolak apabila diminta mengendarai pesawat jet atau tank dengan pelindung elektromagnetik

Kamu dapat mengakses senjata dan kendaraan baru tersebut dengan mudah, dengan sistem antar barang yang bernama Rebel Drop. Dengan Rebel Drop, kamu dapat minta diantarkan berbagai perlengkapan, senjata, dan kendaraan di tempat kamu berpijak. Kamu tidak perlu khawatir apabila pelurumu habis atau sedang butuh kendaraan yang cepat.

Sistem Fast Travel dan Upgrade Senjata yang Berbeda


Sistem fast travel yang dapat membantumu berpindah area dengan cepat juga kembali. Bedanya, kali ini kamu diberi flare (sama seperti sinyal bagi Rebel Drop) untuk melakukan fast travel. Kalau kamu menginginkan fast travel tak terbatas, maka kamu harus membebaskan sebuah provinsi agar kamu dapat melakukan fast travel sebebasnya di dalam provinsi tersebut.

Upgrade senjata dan berbagai kemampuan yang dulu dilakukan dengan uang di Just Cause 2 juga berubah. Kali ini kamu harus menyelesaikan tantangan dalam mode Challenge sebaik-baiknya demi mendapatkan gear yang dibutuhkan untuk membuka upgrade tertentu.

Melakukan upgrade lewat mode Challenge merupakan ide bagus, karena hal ini dapat menantangmu untuk mengulang tantangan yang sama asyiknya seperti membebaskan kota dan markas tentara. Sayang kamu membutuhkan kesabaran dalam melakukan tantangan dalam mode Challenge, karena waktu loading yang lama dan penempatannya yang terlalu banyak.

Dirundung Masalah Loading serta Bug


Sebagai contoh, Setiap kali saya memulai tantangan meluncur dengan wingsuit, saya kemudian dibawa ke layar loading. Begitu selesai loading, saya langsung disuguhkan cutscene singkat yang menampakkan Rico diantar ke angkasa dengan helikopter, hingga akhirnya dibawa kembali ke layar loading sebelum tantangan yang sebenarnya dimulai.

Ketika saya gagal dalam melaksanakan misi sampingan atau ingin mengulang, saya perlu menunggu layar loading yang sama dan menyebalkan ini lagi hingga satu-dua menit. Masalah loading ini justru saya rasa adalah masalah terbesar di dalam Just Cause 3, karena dapat merusak pengalaman bermain apabila Avalanche Studios tidak melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.

Masalah frame rate seperti yang dikeluhkan oleh berbagai media memang ada, namun harus saya akui kalau hal tersebut tidak sebegitu mengganggu jalannya permainan layaknya masalah loading. Bug dan crash juga hadir, salah satunya adalah ketika saya melakukan sebuah misi acak di dalam dunia open world.

Di dalam misi tersebut saya harus menjemput seorang VIP kemudian membunuhnya dengan cara membuatnya seperti kecelakaan. Namun VIP tersebut malah berada di sisi pembatas jalan yang salah (seperti yang dapat kamu lihat di gambar bawah).


Sistem Leaderboard Unik untuk Menggantikan Fitur Multiplayer

Sama seperti Just Cause 2, Just Cause 3 tidak memiliki fitur multiplayer. Namun Just Cause 3 menampilkan sistem leaderboard yang unik, di mana kamu dapat bersaing untuk memecahkan rekor dengan pemain Just Cause 3 di seluruh dunia.

Rekor apa itu? Tentu saja aksi-aksi gila yang ada di Just Cause 3 seperti: melayang dengan wingsuit atau parasut terlama, melakukan lompatan stunt terjauh, membunuh banyak musuh dalam satu serangan, dan sebagainya. Rekor milikmu nantinya akan dapat dilihat secara otomatis di bagian kanan atas layar, di mana kamu juga dapat melihat rekor pemain lainnya.

Sistem leaderboard ini harus saya akui cukup unik dan membuat kita terus tertantang untuk memecahkan rekor. Kalau kamu menginginkan multiplayer yang gila dari Just Cause 2, maka kamu harus menunggu mod yang sayangnya hanya berada di versi PC dari game ini.

Kesimpulan: Kekacauan yang Indah


Just Cause 3 bukanlah sebuah game yang sempurna, meski begitu, Just Cause 3 adalah salah satu game open world terbaik untuk console saat ini dengan pengalaman bermain single-player yang eksplosif dari awal hingga akhir.

Just Cause 3 juga memiliki masalah. Menunggu layar loading sering kali terasa menjengkelkan. Serbuan musuh yang bergerombol juga dapat membuatmu frustasi.

Dengan banyaknya hal yang dapat dilakukan di Medici serta kekacauan indah yang memang menjadi tema Just Cause 3, kamu akan kesulitan melepaskan controller untuk terus bertualang di dunia yang menawan serta meledakkan berbagai objek di sana demi membebaskan tanah kelahiran Rico dari diktator keji .

PlayStation Store Link: Just Cause 3, Rp816.000



Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment